Rabu, 08 Juli 2015

Surat untuk Dia

09.16 Posted by Unknown No comments
Assalamualaikum wahai Engkau yang ku rindu.
Assalamualaikum kamu yang dimiliki-Nya. 
Assalamualaikum para bidadari syurga.

Duhai Engkau yang ku rindu.
Duhai Engkau yang memiliki segala nya.
Duhai Engkau yang selalu dipuja dari seluruh umatMu.
Sungguh aku merindu untuk bercengkrama denganMu.
Sungguh aku menanti setiap detik waktu bersamaMu.
Dengan segala harap bahwa Engkau kan selalu menjagaku.
Dengan segala harap akan semua janjiMu.
Dengan segala prasangka baik akan Engkau.
YaRabb ..
Jikalau aku boleh tahu kapan waktu ku berpulang?
Jikapun Engkau izinkan, pulangkan ku dalam keadaan khusnul khotimah. 
YaRabb ..
Sungguh aku takut akan amalan ku yang tak diterima.
Dosa ku tak termaafkan olehMu.
Seketika nafasku Engkau hentikan.
YaRabb .. 
Sembah sujudku bercucuran mengingat atas segala dosa yang tlah ku perbuat.
Lalai dalam tegakkan sholat.
Lalai dalam tunaikan zakat.
Lalai dalam santunan pada kaum muslimin dan muslimat.
YaRabb ..
Sungguh janjiMu adalah benar.
Sebab dari itu inilah suratku untukMu.
Sungguh mohon ampun padaMu. 
Izinkan ku bertemu dengan Ramadhan tahun depan dengan segala harap yang sama. 
Dengan keluarga yang lengkap.
Sungguh kenikmatan yang ku dapat.
Segeralah ku memohon beribu maaf sungguh hamba ini hanya pendosa yang ingin bertaubat. 

Sabtu, 04 Juli 2015

Berdua saja

13.33 Posted by Unknown 1 comment
Kita ini adalah sisa-sisa jiwa yang merana.
Kita ini adalah keikhlasan yang tak ingin diikhlaskan.
Kita ini adalah nestapa yang saling menderu.

Bintang bertabur mega ,
Menampakkan eloknya langit malam.
Menoreh kesyahduan .
Sesekali menebar keharuan.
Malam ini kita lagi-lagi tak jumpa .
Kita hanya berpijak dibumi yang sama .
Aku dan kau tak pernah bersama tapi selalu ku mintakan untuk bersama. 
Berdua kita tak saling jumpa tapi Tuhan merencanakan perjumpaan.
Kita berdua adalah sisa-sisa kehidupan yang seharusnya diikhlaskan.
Berdua kita merajut cinta berdasarkan syaratNya. 
Berdua kita berjuang demi dunia dan akhiratNya.
Semoga berdua kita bahagia selamanya 



Rabu, 01 Juli 2015

Masih ada rindu

14.26 Posted by Unknown No comments

Hiruk pikuk ibukota .

Membuatku teringat tentang seorang yang pernah menjadi dambaan.

Kerlap-kerlip lampu jalan menghiasi megahnya ibukota.

Masih teringat kala itu kita bergandengan tangan. 

Mungkin yang terakhir kali.

Sebelum semua benar pergi.

Ku rindu kau . 

Bukan ketika kau begitu saja pergi.

Tapi hadirmu yang dulu menentramkan hati . 

Kini menjadi bedil panas membakar jiwa. 

Rindu?

Iya, ada masih didalam relung hati kecilku

Merdu

14.12 Posted by Unknown 1 comment

Aku tak pernah berfikir tentang ujung dari cerita ini.
Aku pun tak pernah tahu bahwa ketika rindu menusuk kalbu.
Aku juga tak paham apa hukuman bagi tumpukan rindu dihati.
Suara jangkrik terdengar merdu.
Desir angin pun terasa syahdu.
Bagaimana hati tak pilu
Menyaksikan kau dengan kekasihmu.
Masih terasa hangat dekapan mesramu.
Yang dulu saatku tergugu kau selalu merangkulku.
Kisah kita dapat dinyanyikan merdu.
Canda tawa bahagiamu pun juga aku.
Kini rindu hanya sekedar rindu 
Apalah dayaku tak mampu menjemputmu. 
Merdu
Aku rindu 



#belajarnulis#nulisrandom2015