Seketika membakar dada.
Asap meresap membuat sesak.
Hampir saja ku mati menahan duka.
Ku padamkan semua dengan do'a meski masih tersirat namamu selalu terucap.
Kini kurasakan betapa rindu mencuat.
Layar layar cinta labuhkan kapal keriduan.
Tak mampu lagi logika mengalah kan hati.
Kini yang ku nanti tak ujung bertepi.
Satu nama
Selalu ku sebut dalam setiap do'a
Hanya saja bedanya saat ini hanya kebahgianmu yang ku semogakan bersama menjadi kita
Satu nama
Selalu ku rindu dengan merayu
Berharap temu dalam dekap syahdu
Tapi ku ragu akan cintamu yang palsu
Ku rasa itu sungguh cintamu yang mendayu
Satu nama
Yang selalu ku nantikan dikala senja
Berharap kau pulang kepelukan seorang wanita
Satu nama
Jelas sudah
Aku menunggu mu terlalu lama
Hingga aku lupa bagaimana cara menyikapi tamu-tamu yang datang padaku
Hanya demi menunggu satu nama yang dijanjikan Nya
Satu nama dariNya untuk teman hidup hambaNya.
0 komentar:
Posting Komentar